Kamis, 20 Oktober 2011

SISTEM EKONOMI KERAKYATAN MELALUI GERAKAN KOPERASI INDONESIA

Pernahkah kamu mengunjungi sebuah koperasi? Koperasi apakah itu? Badan usaha koperasi tentunya bukan usaha yang asing lagi bagi rakyat indonesia. Hampir di seluruh instansi pemerintah terdapat koperasi. Demikian pula halnya dengan sekolah atau perguruan tinggi, memiliki koperasi tersendiri yang dikhusukan bagi kesejahteraan anggotanya. Para petani, nelayan, dan pedagang pun memiliki koperasinya tersendiri yang melayani kebutuhan meraka. Bentuk koperasi pun bermacam-macam. Ada yang berbentuk simpan pinjam, koperasi kredit, koperasi usaha, koperasi siswa dan sebagainya.
              Tapi tahukah kamu bagaimana peran perkoperasian dalam perekonomian Indonesia?
              Organisasi koperasi terdapat hampir disemua negara industri dan negara berkembang. Pada mulanya koperasi tumbuh di negara-negara industri di Eropa Barat, namun kemudian setelah adanya kolonialisme di beberapa negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, koperasi tumbuh di negara-negara jajahan. Setelah negara jajahan mengalami kemerdekaan, banyak negara memanfaatkan koperasi sebagai salah satu alat untuk meningkatkan kesejahteraaan, termasuk negara kita, Indonesia.
Di Indonesia sendiri kita mengenal Dr. Muhammad Hatta atau yang lebih kita kenal dengan nama Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Dalam bukunya “ The Movement in Indonesia” beliau mengemukakan bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Mereka didorong oleh keinginan memberi jasa pada kawan “ seorang buat semua dan semua buat seorang” inilah yang dinamakan Auto Aktivitas Golongan, terdiri dari solidaritas, individualitas, menolong diri sendiri, dan jujur.
Dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 beserta penjelasannya tercantum bahwa koperasi adalah salah satu badan usaha untuk mendorong perekonomian Indonesia. Dari sumber tersebut jelaslah bahwa untuk mencapai tujuan perekonomian nasional perlu dipupuk dan ditumbuhkan semangat kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan. Oleh karena itu, untuk mewujudkannya wajarlah apabila koperasi sebagai satu bentuk usaha yang perlu dikembangkan ditengah-tengah masyarakat karena badan usaha koperasi inilah yang paling sesuai dengan iklim yang ingin ditumbuhkembangkan oleh sistem perekonomian Indonesia.
Kembali lagi pada judul penulisan ini yaitu “EKONOMI KERAKYATAN MELALUI GERAKAN KOPERASI”. Namun kenyataan yang terjadi di negara kita sekarang ini sangatlah jauh berbeda dari judul penulisan yang telah saya kemukakan. Indonesia sekarang menganut aliran kapitalisme pada sistem perekonomiannya. Ini dibuktikan dengan terlihat sekali kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin. Disatu sisi ada kelompok yang sibuk mencari uang demi sesuap nasi, tapi disatu sisi yang lain juga ada kelompok yang sibuk mengkeruk uang orang lain hanya untuk dirinya sendiri. Dari contoh tersebut Indonesia harus mengubah arah ekonomi nasional, dari kapitalistik ke ekonomi kerakyatan. Dalam hal ini koperasi sebagai lembaga yang sangatlah sesuai untuk masyarakat Indonesia. Dilihat dari tujuan utama koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong sangatlah cocok bagi budaya nenenk moyang bangsa Indonesia yang senantiasa menjunjung asas gotong royong dan tolong menolong.
Kalau kemiskinan dapat diartikan sebagai merosotnya harkat dan martabat kehidupan sosial dan ekonomi rakyat, peran serta koperasi dalam menanggulangi masalah ini dapat dikatakan masih marginal. Dengan kata lain kemampuan koperasi masih rendah dalam memperbaiki atau meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah. Sebenarnya koperasi merupakan suatu lembaga yang sangat krusial dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Sebab koperasi dapat memberikan sumbangan bagi promosi pembangunan dengan jalan menyediakan informasi yang sangat rinci. Contohnya adalah dengan cara menyediakan informasi mengenai kondisi masyarakat setempat dan kemungkinan apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintahan.
Koperasi merupakan badan usaha yang dimiliki oleh para anggotanya sendiri dan diatur bersama-sama. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dengan wadah koperasi, masyarakat yang tergolong ekonomi lemah yang merupakan bagian terbesar dari penduduk di negara Indonesia dapat ikut berperan serta dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan dapat meningkatkan harkat dan kesejahteraan hidupnya secara maksimal. Dalam hal ini pemerintah harus memberikan pembinaan, perlindungan, dan fasilitas selama koperasi belum mandiri.

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI

KOPERASI KARYAWAN PT. OTSUKA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010
(Dalam Rupiah)
AKTIVA


PASIVA





AKTIVA LANCAR

KEWAJIBAN LANCAR

Kas dan setara kas
1.064.617.363
Hutang usaha
632.383.479
Piutang usaha
12.183.971.021
Hutang pajak
49.317.097
Piutang pinjaman
18.383.273.004
Tabungan anggota
310.564.025
Persediaan
483.485.229
Dana-dana
1.500.293.606
Uang muka
7.037.828
Biaya yang masih harus dibayar
69.767.670
Jumlah Aktiva Lancar
32.122.384.445
Hutang lain-lain
207.623.406


Jumlah Kewajiban Lancar
2.769.949.283
AKTIVA TIDAK LANCAR



Investasi jangka panjang
17.620.000
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR



Hutang bank jangka panjang
20.459.852.308
AKTIVA TETAP

JUMLAH KEWAJIBAN
23.229.801.591
Inventaris kantor
503.687.600


Jumlah harga perolehan
503.687.600
KEKAYAAN BERSIH

Akumulasi penyusutan
96.905.038
Modal donasi
0
Nilai Buku
406.782.562
Simpanan pokok
370.070.000


Simpanan wajib
6.718.954.015
AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD
68.034.050
Simpanan khusus
693.127.675


Cadangan
946.691.118


Sisa hasil usaha tahun lalu
156.531.153


Sisa hasil usaha
499.645.505


Jumlah Kekayaan Bersih
9.385.019.466




TOTAL AKTIVA

32.614.821.057
TOTAL PASIVA

32.614.821.057





KOPERSI KARYAWAN PT. OTSUKA
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)
PENDAPATAN
Pendapatan Jasa
1.110.621.317
Penjualan Barang
10.318.391.324
Jumlah Pendapatan
11.429.012.641
Beban Pokok Penjualan
-9.621.325.869
LABA KOTOR
1.807.686.772
Beban Perkoperasian dan Usaha
Beban Usaha Langsung
608.497.413
Beban Umum dan Administrasi
470.454.794
Beban Organisasi
65.315.620
Jumlah Beban Perkoperasian dan Usaha
1.144.267.827
SISA HASIL USAHA OPERASI
663.418.945
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Pendapatan Lain-lain
42.052.519
Beban Lain-lain
-22.265.357
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
19.787.162
SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK
683.206.107
Pajak Penghasilan
183.560.602
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK
499.645.505








KOPERSI KARYAWAN PT. OTSUKA
PERHITUNGAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
SHU Tahun Berjalan
499.645.505
Penyesuaian Untuk Penyusutan
77.302.504
Pembagian SHU
-354.291.424
Laba Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja
222.656.585
Penurunan Piutang Usaha
-5.204.941.604
Penurunan Piutang Usaha
-109.849.089
Kenaikan Piutang Usaha
162.664.384
Kenaikan Uang Muka
225.563.442
Kenaikan Hutang Usaha
96.059.605
Penurunan Hutang Pajak
-19.838.575
Penurunan Tabungan Anggota
-74.522.835
Kenaikan Dana-dana
347.086.606
Penurunan Biaya Yang Masih Harus Dibayar
-7.301.680
Kenaikan Hutang Lain-lain
158.306.708
-4.426.773.038
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi
-4.204.116.453
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Penurunan Aktiva Tetap
-449.402.500
Penurunan Aktiva Tetap Tak Berwujud
-68.034.050
Investasi Jangka Panjang
0
Kenaikan Hutang Bank Jangka Panjang
3.400.288.566
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi
2.882.852.016
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Modal Donasi
0
Kenaikan Simpanan Pokok
20.075.000
Kenaikan Simpanan Wajib
991.751.214
Penurunan Simpanan Khusus
-26.868.713
Cadangan
0
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan
984.957.501
Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas
-336.306.936
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
1.400.924.299
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
1.064.617.363




KOPERASI KARYAWAN PT. OTSUKA
LAP. PERUBAHAN MODAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010
(DALAM RUPIAH)
Kekayaan Bersih 1 Januari 2010
1.400.924.299
Simpanan Pokok Anggota
370.070.000
Simpanan Wajib Anggota
6.718.954.015
Modal Donasi
0
Cadangan
946.691.118
Sisa Hasil Usaha Tahun 2010
449.645.505
8.485.360.638
TOTAL
9.886.284.937
Simpanan Pokok keluar
0
Simpanan Wajib keluar
0
Alokasi SHU tahun 2009
-156.531.153
-156.531.153
Kekayaan Bersih Periode 31 Desember 2010
9.729.753.784