Kamis, 20 Oktober 2011

AJANG GAUL LEWAT CHATTING


       Orang tua kita mungkin geleng-geleng kepala, bingung, kalau mendengar cerita tentang gaya kenalan anak muda sekarang. Dulu, generasi agak lama dan yang kuno banget, yang biasanya mencari kenalan di kampus, mesti melakukan pendekatan agak lama, untuk bias mendapat sekadar nomor telepon. Boro-boro ngajak kencan, buat bertandang ke rumah pun harus lihat-lihat situasi dan kondisi.
       Tapi sekarang, jalur-jalur birokrasi itu sudah dipangkas begitu ringkas. Lagi-lagi Internetlah yang telah membuat jalur waktu tersebut menjadi tinggal sekedipan mata. Kekuatan macam apakah yang bias menggorok rantai birokrasi asmara sebegitu dahsyat? Tak lain adalah Chatting! Inilah sekarang cara cepat dan sakti buat dapat teman. Tidak jarang, buat yang kebetulan, jodoh pun didapatkan lewat model beginian.
      Yang lain lagi mungkin sekadar ngobrol, berkeluh kesah, mengusili partner, berdiskusi ke sana ke mari. Lihatlah warnet-warnet pada malam-malam hari libur seperti malam minggu, tak ada PC tersisa untuk mengakses internet. Setelah dipantau, ternyata penggunaan akses internet terbanyak pada saat itu adalah untuk chatting. Apa sesungguhnya chat-ting? Bagi yang masih awam, chatting tak lain merupakan suatu kegiatan dalam rangka melakukan pembicaraan secara tidak langsung dengan orang yang berada di tempat lain, melalui media internet. Anda mesti mengetikkan kata-kata yang ingin anda sampaikan ke lawan bicara anda. Untuk bisa ngobrol, anda terlebih dulu harus membuka sebuah program yang memang disediakan untuk chatting. Yang paling umum misalnya adalah mIRC.
       Namun portal-portal Internet - termasuk portal Indonesia - pun hampir semuanya kini menyediakan link khusus untuk melakukan chat-ting. Anda tinggal mencari ikon chat pada situs tersebut, dan selanjutnya tinggal mengikuti instruksi yang ada di dalamnya. Tergantung situs yang anda masuki. Kalau berbahasa Indonesia, instruksi disajikan dalam bahasa Indonesia. Begitupun kalau berbahasa Inggris.
      Banyak orang yang belum pernah melakukan chatting ini sering bertanya-tanya apa kegunaan chatting ini. Mereka umumnya menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan yang hanya menghabiskan waktu dan biaya. Tapi, kebanyakan anak muda pasti menolak mentah-mentah pendapat tersebut. Apalagi mereka yang benar-benar bisa menempatkan chatting sebagai aktivitas yang produktif, bermanfaat, dan menambah pengetahuan. Mereka berani berargumentasi bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
      Para maniak chatting ini umumnya berpendapat bahwa dengan chatting banyak manfaat yang bisa dipetik. Yang utama tentunya untuk memperluas pergaulan. Karena saat chatting ini mereka bisa berhubungan dengan banyak orang dari berbagai suku bangsa. Selain bisa melatih kemampuan berbahasa asing, biasanya setelah chatting mereka saling bertukar e-mail dengan kawan barunya ,sehingga dapat terus saling bertukar informasi. Selain itu, chatting bisa mengurangi rasa bosan mereka di kala mereka sedang merasa suntuk.
      Kopi darat? Istilah ini adalah istilah untuk pertemuan atau janjian kencan dari orang-orang yang saling ngobrol di internet. Sudah bukan rahasia, biasanya kalau chatting saling meminta nomor telepon dan alamat masing-masing. Habis basa basi ngobrol via telepon, mereka janjian bertemu di suatu tempat. Semacam blind date lah! Karena masing-masing belum mengetahui teman kencannya secara fisik, maka siap-siaplah kecewa bila tidak sesuai harapan anda.
      Di sinilah sering terjadi penyelewengan etika. Sebenarnya lebih tepat dibilang etiket. Bila salah satu tidak menyukai teman kencannya, maka ia akan menjauh sebelum sempat saling menyapa. Di sisi lain , bila masing-masing cocok, perkencanan bisa berlanjut. Tak  jarang mereka menjadi sepasang kekasih, bahkan berlanjut ke pelaminan! Yang semacam sering terjadi, bahkan di seluruh dunia.
     Di sisi lain lagi banyak  akibat negatif yang sering pula muncul. Pergaulan bebas yang  semakin merajalela seakan mendapat wahana baru. Maka untuk yang satu ini, tinggal bagaimana anda-anda menyikapinya. Yang jelas, chatting bukan lah sesuatu yang tabu. Ia hanya menjadi semacam media baru yang memangkas tatacara lama dalam pergaulan. Perlu dicatat, bahwa fenomena pergaulan lewat chatting  kini tidak hanya menjadi monopoli anak-anak muda. Lingkup pergaulan tidak akan bisa dibatasi, karena semua orang membutuhkannya, dan yang bisa dibatasi mungkin hanya eksesnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar